Oleh: Ribka ImaRi
Sumber gambar : google
Duhai jiwa masa kecilku
ada apa denganmu?
Kulihat kau meringis
Menahan tangis
Tapi tak seorang pun menggubris
Duhai jiwa masa kecilku
Ada apa denganmu?
Kau bilang sedang bermain seru
Dengan sahabat berseragam putih biru
Apa pasal wajahmu
seketika berubah sendu?
Duhai jiwa masa kecilku
Ada apa denganmu?
Kau ucap tengah bahagia
Mengapa sekonyong-konyong mukamu
Bermuram durja?
Duhai jiwa masa kecilku
Ada apa denganmu?
pair jantungmu kencang berdegup
Membisikkan kata bunuh!
Saat pria paruh baya itu
terlelap tidur
Wahai jiwa masa kecilku
Sepertinya aku mulai tahu
Engkau terluka saban waktu
Luka penolakakan dan pengabaian itu
Meski telah lama membeku
Menghadirkan dendam membara
Meledakkan semua angkara
Tiada secercah ampun
Membuyarkan dirimu dalam tegun
Wahai jiwaku yang lelah
Kerap tiada arah
Mendadak kau menyerah
Jiwa yang terluka makin membuncah
Luka batin masa kecil
Membuat jiwamu menjadi kerdil
Dan merasa terkucil
Pada topeng diri itu menyempil
Wahai jiwa masa kecilku
Sekejap kuberitahu
Betapa beruntungnya dirimu
Sang Robb menyingkap
Jalan buntu melulu
Kini terbuka untukmu
Menyembuhkan lukamu
Memutus rantai berkelukur
Cukup masa kecilmu
Jangan terulang pada keturunanmu
Sang Khalik punya tujuan
Memberimu banyak pelajaran
Setulus jiwa memaafkan
Dia yang seharusnya menjadi wali nikah
Dan menemanimu di pelaminan
Apa kuasa semua tak tercipta
Kesudahan keyakinan yang berbeda
Tak mengapa
Allah maha tahu segalanya
Berjuanglah jiwa masa kecilku
Mendewasa bersama haluan
Mohon kekuatan
Pada Dia yang memberimu iman dan harapan
Sampai tiba waktumu
Dicukupkan membersamai anak-anakmu
Kelak menjadi pribadi yang tak lagi rapuh
Seperti jiwa masa kecilmu dulu
-Ribka ImaRi-
Sokaraja, 13 Agustus 2019
Pesan :
Dalam puisi ini ku sebut “sahabat berseragam putih biru” adalah sahabatku di bangku SMP Herlika Rachaditya Candra dan Dewi Medawati Dewi Medawati adalah saksi hidup bahwa aku yang ceria bisa tiba-tiba menangis tak jelas akibat luka pengabaian dari bapak kandung yang kuceritakan diatas. Selama 25 tahun aku belajar menyembuhkan luka di jiwaku. Atas seizin-Nya dan kuasa-Nya aku sudah bisa memaafkan bapakku sampai seakar-akarnya. MasyaAllah alhamdulillah.
#Nubar
#NulisBareng
#Level2
#BerkreasiLewatAksara
#menulismengabadikankebaikan
#week2
#RNB33
Repost
Sokaraja, 13 Agustus 2020
-Ribka ImaRi-
❤️Penulis 23 buku Antologi (Selama Januari 2019-Juli 2020. Sebanyak 16 antologi sudah terbit dan 7 antologi lagi sedang proses cetak)
❤️Depresi & Bipolar Survivor (2015-2018)
❤️Owner usaha cemilan ImaRi’s Corner (2017-2019)
❤️Mentor Kelas Seni Mengasuh Anak (SMA/2018-2019)
❤️Mentor Kelas Tantrum Anak (KTA/2018-2019)
❤️Mentor Kelas Mengasuh Inner Child (MIC/2019-202p)
❤️Founder support grup wa ImaRi’s Corner Parenting (2020)
❤️Owner website ImaRi’s Corner Parenting (2020)
❤️imariscornerparenting/ribkaimari